Dalam rangka mendukung kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka dan Program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara Sistem Alih Kredit dengan Teknogi Informasi atau biasa dikenal Permata Sakti, LP3M Universitas Jember mengadakan Sosialisasi Permata Sakti 2020 dan Merdeka Belajar secara daring (15/08). Sosialisasi ini diikuti oleh Pimpinan, Pimpinan Unit Kerja, Tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Mahasiswa di lingkungan Universitas Jember.
“Kegiatan belajar mengajar Merdeka Belajar – Kampus Merdeka sekaligus Permata Sakti ini adalah sebuah program yang nantinya akan membuat mahasiswa saling tukar menukar dalam hal belajar, yang akan dibagi menjadi tiga kawasan yaitu kawasan barat, tengah dan timur. Universitas Jember termasuk kawasan timur.” kata Prof. Bambang Sujanarko Ketua LP3M Universitas Jember dalam sambutannya dan sekaligus membuka acara ini. “Universitas Jember sendiri termasuk kawasan Timur”, tambahnya.
Prof. Dr. Ir. Bambang Sujanarko kemudian melanjutkan ke sesi pemaparan materi. Adapun materi inti yang disampaikan adalah tentang Kebijakan dan Implementasi Permata Sakti Merdeka Belajar – Kampus Merdeka. Beberapa hal yang menjadi pokok-pokok kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka adalah universitas diberikan keleluasaan dalam membuka program studi baru. Selain hal tersebut kebijakan terkait system akreditasi perguruan tinggi tidak harus dilakukan dalam kurun waktu 3 – 4,5 tahun, perguruan tinggi diberi kemudahan untuk memperoleh status Badan Layanan Umum (BLU) dan badan hukum. Dan terakhir terkait perubahan sistem kurikulum bagi mahasiswa diberikan keleluasaan hak belajar. Mahasiswa diberikan hak “merdeka” belajar yaitu bisa mengambil mata kuliah bidang minat di program studi lain dari fakultas dan perguruan tinggi yang berbeda atau juga bisa mengambil mata kuliah dari program studi yang sama dari fakultas atau perguruan tinggi yang sama.
Pada pemaparan materi bagian kedua terkait Implementasi Permata Sakti Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, Ketua LP3M UNEJ menjelaskan bahwa semua komponen institusi harus bersiap. Mulai dari perguruan tinggi menentukan program studi beserta matakuliahnya yang akan ditawarkan dalam program Permata Sakti dan Merdeka Belajar. Kemudian Program studi dan fakultas diharuskan segera mencari mitra sekaligus menindaklanjuti untuk menjalin kerjasama atau kolaborasi baik dengan Industri, desa, lembaga penelitian, pemda, panti asuhan, lembaga-lembaga sosial lainnya dan PMI. Program Studi juga harus melakukan diversifikasi kurikulum terkait mata kuliah agar dapat menerapkan kedua program tersebut. Dan komponen paling akhir yaitu mahasiswa, juga diminta untuk mempersiapakan diri untuk mengikuti kedua program tersebut dengan maksimal. Semua pihak diharapkan secara maksimal untuk mensukseskan kedua program ini, karena ini merupakan momentum untuk mempersiapkan SDM Indonesia emas 2045.
Pada akhir acara, Prof Bambang menambahkan bahwa terkait dengan program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka dan Permata Sakti ini maka LP3M Universitas Jember siap membantu dengan maksimal dan harapannya semua fakultas bisa mulai mengimplementasikan kedua program tersebut pada semester ini dan semester mendatang.