Jurusan Matematika FMIPA Universitas Jember, menyelenggarakan kuliah tamu yang menghadirkan pakar matematika terkemuka, Prof. Marko Vauhkonen dari Departmen of Technical Physics, Faculty of Science, Forestry and Technology, University of Eastern Finland (28/4). Bertempat di Auditorium Fisika, kuliah tamu dengan judul “Application of Inverse Mathematics in Industry, Medicine, and Geophysics” dihadiri dosen dan mahasiswa. Acara terselenggara sebagai rangkaian acara visiting professor di Indonesia khususnya FMIPA Universitas Jember. Ucapan terima kasih atas kedatangan dan kesediaan narasumber disampaikan oleh Ziaul Arif, S.Si., M.Si., Ph.D, sebagai pembuka sekaligus moderator kuliah tamu.
Dalam paparannya, Prof. Marko menjelaskan bahwa inverse mathematics adalah cabang matematika yang berfokus pada penentuan penyebab berdasarkan hasil yang diamati. Berbeda dengan pendekatan matematika konvensional, metode ini sangat berguna ketika data yang tersedia terbatas atau tidak lengkap. “Inverse mathematics menjadi kunci dalam banyak terobosan sains dan teknologi karena mampu menyelesaikan masalah yang tidak dapat dipecahkan dengan pendekatan langsung,” ujar Prof. Marko. Ia menekankan bahwa pendekatan ini bersifat multidisiplin, menjembatani teori matematika dengan aplikasi praktis.
Tak kalah menarik, Prof. Marko juga memaparkan peran inverse mathematics di sektor industri, yaitu optimasi desain produk dan mesin, analisis kegagalan material dan meningkatkan efisiensi proses manufaktur dengan prediksi berbasis data. “Pada bidang medis digunakan dalam rekonstruksi gambar medis seperti MRI, CT scan, ultrasound,” lanjutnya. Semua itu untuk hasilkan diagnosis lebih akurat, pemodelan respons terapi, dan pengembangan alat pemindai tumor otak yang mampu membedakan jaringan sehat dan abnormal dengan presisi tinggi. Di bidang geophysics aplikasi inverse mathematics meliputi eksplorasi sumber daya alam (minyak, gas, mineral) melalui interpretasi data seismic, prediksi gempa bumi dan pemantauan aktivitas vulkanik, dan pemodelan perubahan iklim berdasarkan data lingkungan dll.
Pada sesi diskusi interaktif dimulai dengan pertanyaan dari Maestro yang menanyakan bagaimana mentransformasi masalah riil (gambar) ke model matematika. Disambung pertanyaan dari moderator tentang cara menemukan ide masalah riil yang dapat menyelesaikan permasalahan di industri dan lain lain dilanjutkan pertanyaan dari Kiswara Agung tentang kemungkinan potensi kolaborasi di masa depan. Prof Marko, menuturkan bahwa ide masalah riil diperoleh dengan membaca paper, diskusi dengan pakar, memperbanyak kolaborasi dan networking, sesuai dengan masalah riil yang ada dimana itu semua diharapkan dapat memperkaya wawasan dan kolaborasi akademik di masa depan. Prof. Marko berharap riset inverse mathematics semakin berkembang di Indonesia, terutama untuk menjawab tantangan lokal seperti pemantauan bencana dan inovasi kesehatan. Acara ditutup dengan foto bersama dan rencana tindak lanjut berupa workshop lanjutan serta proyek penelitian bersama.